Saturday, 24 April 2010

LINGKUNGAN DAN ORGANISASI BISNIS

LINGKUNGAN DAN ORGANISASI BISNIS

1. Lingkungan Bisnis sebagai Bagian dari Lingkungan
Organisasi sebagai kumpulan orang-orang tidak dapat di lepaskan dari lingkungan, sebab pada dasarnya organisasi juga merupakan bagian dari lingkungan dan masyarakat. Contohnya sebuah keluarga merupakan bagian dari lingkungan RT, RW hingga lingkungan yang lebih besar. Begitu juga halnya perusahaan yang beroperasi di sebuah lingkungan selain kegiatan berbisnis, perusahaan tersebut juga terlibat dengan lingkungan diseputar Perusahaan. Oleh karena itu sebuah Organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, Organisasi beroperasi di daerah yang tingkat penganggurannya tinggi, maka Organisasi tersebut perlu memikirkan tentang pencapaian tujuan Organisasi, apabila Tingkat pengangguran tinggi maka bisa dipastikan tingkat pendapatan juga akan rendah, Organisasi/ Perusahaan perlu memikirkan untuk merekrut tenaga kerja dengan memperioritaskan masyarakat disekitar perusahaan, juga Organisasi perlu memperhatikan sisi negative dari organisasi/ Perusahaan contohnya : Masalah Limbah, Polusi Udara, Kebisingan dll. Jika diabaikan maka masyarakat akan mengajukan keberatan dan mungkin gugatan terhadap perusahaan, akibatnya perusahaan terancam akan terganggu dan yang lebih parah ditutup.
Pernyataan tadi menunjukan bahwa organisasi tidak dapat mengabaikan bahwa mereka merupakan bagian dari lingkungan, khususnya lingkungan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan manajemen yang akan dilakukan mestinya pempertimbangkan factor lingkungan baik langsung maupun tidak langsung yang terkait dengan Organisasi, yaitu Lingkungan Internal (lingkungan yang terkait dengan eksistensi sebuah organisasi) dan Lingkungan Eksternal (Lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana kegiatan operasional itu dapat bertahan). Lingkungan Eksernal terbagi 2 yaitu: Lingkungan Micro ( Yang terkait langsung dengan organisasi), Lingkungan Makro ( Lingkungan yang tidak terkait secara langsung dengan organisasi).Dan Lingkungan makro terbagi 2 : yaitu lingkungan local dan lingkungan Internasional.















1.1. Lingkungan Internal Organisasi
Ialah berbagai pihak yang terkait langsung denan kegiatan sehari-hari organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program, kebijakkan, hingga “denyut nadi” nya Organisasi. Yang termasuk Lingkungan Internal adalah :
1.1.A. Pemilik Organisasi (Owner)
Adalah mereka yang secara historis maupun hokum sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide maupun berdasarkan ketentuan lainnyadinyatakan sebagai pemilik organisasi.
Organisasi perlu memahami para pemilik organisasi sebab setiap pemilik memiliki tujuan yang hendak dicapainya melalui kepemilikikan atas organisasinya. Tujuan yang hendak dicapai oleh para pemilik merupakan salah satu sumber pertimbangan dari para pengelola organisasi ketika mereka menjalankan kegiatan organisasi.
Apabila Organisasi dijalankan oleh pemiliknya, maka sang pemilik harus mempertimbangkan apa yang akan dicapai, bagaimana cara mencapainya dan apakah yang diinginkan pemilik dapat tercapai atau tidak. Tapi jika organisasi dijalankan oleh bukan pemilik, maka mereka yang menjalankan harus memehami apa yang diingikan oleh pemilik.

1.1.B. Tim Manajemen (Board of Manajers or Directors)
Adalah orang-orang yang menurut para pemilik Perusahaan ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitasnya sehari-hari untuk suatu periode tertentu yang bekerja secara Profesional berdasarkan tugas masing-masing. Tim ini memiliki kebebasan dalam menentukan kebijakan organisasi, dan dengan cara apa organisasi tersebut akan mencapai tujunnya. Akan tetapi memiliki keterbatasan dalam mengambil keputusan, apalagi kalau keputusan itu berbeda dengan pemilik perusahaan.Untuk itu Organisasi perlu memahami tim manajemen demi tercapainya tujuan organisasi.
1.1.C. Para Pekerja (Employees)
Para pekerja merupakan unsur SDM yang sangat dominan dalam sebuah organisasi juga merupakan asset organisasi. Para pekerja inilah yang bergelut dalam aktivitas operasional perusahaan sesuai tugas masing-masing yang telah ditetapkan oleh tim manajemen.Jadi sekalipun tujuan organisasi ideal, perencanaan yang disusun sangat baik, namaun tanpa peran para pekerja tujuan tersebut tidak akan berhasil. Maka dalam Organisasi perlu memahani karakteristik tiap anggota atau pekerja demi tercapainya tujuan.
1.1.D. Lingkungan Fisik Organisasi (Physial Work Enviroment)
Pemilik Organisasi, pekerja dan tim manajemen merupakan orang-orang SDM yang dimiliki oleh perusahaan, tapi selain orang-orang, organisasi memerlukan sumber dayaa seperti Sumber daya uang, SDA,maupun sumber daya Informasi. Keseluruhan ini merupakan lingkungan Fisik Organisasi sebab Organisasi perusahaan berinteraksi dan memanfaatkan yang dapat didayagunakan.
1.2. Lingkungan Ekternal
Lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana kegiatan operasional itu dapat bertahan,dalam kegiatan operasionalnya perusahaan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan yang terait langsung (Makro) atau yang tidak terkai (Mikro) dengan perusahaan Diantaranya :
1.2.A. Pelanggan ( Costumer)
Mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa.Dalam hal ini Organisasi perlu memahami para pelanggan, karena setiap pelanggan memiliki karakteristik masing-masing. Pelanggan individu akan sangat berbeda dengan pelangan institusi musalnya. Pelanggan wanita akan berbeda dengan pelanggan pria. Di sisi lain, organisasi juga perlu memahami bahwa pelanggan kelas menengah barangkali perilakunya juga berbeda dengan pelanggan kelas bawah.
1.2.B. Pesaing (Competitor)
Organisasi Bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan Organisai yang kita jalankan. Karena bisnis yang di jalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan sekaligus acaman yang dihadapi organisasi dalam meraih pelanggan. Jika pelanggan lebih tertarik untuk memperoleh apa yang menjadi kebutuhannya dari pesaing maka secara otomatis pelanggan tidak akan mendapatkannya dari organisasi kita bila pelanggan tak lagi tertarik untuk memenuhi kebutuhannya melalui organisasi bisnis kita maka hal tersebut menjadi ancaman bagi organisasi bisnis yang kita jalankan.

Dengan kata lain maka Organisasibisnis perlu memahami pesaingnya. Apa yang ditawarkan pesaing terhadap pelanggan, pada tingkatan harga berapa, kelebihan apa yang dimiliki pelanggan dibandingkan dengan kita. Positifnya pesaing dapat mendorong organisasi bisnis lebih memperbaiki kualitasnyadari waktu ke waktu.
1.2.C. Pemasok (Supplier)
Pihak yang terkait langsung dengan kegiatan bisnis, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku. Contohnya sebuah perusahaan sepatu sangat tergantung sekali dengan para pemasok bahan baku sepatu, dari mulai pemasok kulit, pemasok lem, pemasok benang. Ketergantungan ini tidak saja dilihat dari sisi bahan bakunya, tetapi juga dari harga yang ditawarkannya. Jika harga bahan baku ynag ditawarkannya mahal, maka hal tersebut akan berdampak pada jumlah biata produksi yang menjadi lebih tinggi. Akibatnya harga yang ditawarkan kepada pelanggak akan lebih tinggi pula.
1.2.D. Partner Strategis ( Strategic Partner)
Perusahaan Bisnis yang berbeda dengan perusahaan kita tetapi secara bersama-sama menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang menguntungkan. Contohnya, antara perusahaan makanan siap saji McDonald dengan perusahaan mainan Disney. Perusahaan McDonald perlu menjual makanan, sedangkan Perusahaan Disney perlu untuk memperkenalkan produknya. McDonald bisa menjual makanannya dengan memberikan daya tarik hadiah berupa mainan dari Disney.
1.2.E. Pembuat Undang-Undang (Regulator)
Pihak –pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis. Contohnya OPEC yang dibentuk oleh Negara-negara anggotanya untuk menyepakati dan menjalankan aturan main yang pelu dijalankan dalam perdagangan minyak dunia.

Dalam hal ini maka Organisasi bisnis perlu memahamikarena secara langsung dan tidak langsung aturan yang ditetapkan oleh regulator akan memengaruhi kagiatan bisnis yang dijalankan.
1.2.F. Pemerintah (Government)
Pihak yang diangkat dan ditugaskan untuk mewujudkan kearah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang. Dengan kata lain pemerintah dituntut untuk melakukan kegiatan proaktif, mulai dari pemberian kabijakan atau aturan-aturan pemerintah, hingga upaya antisipasi dan penyelesaian masalah di masyarakat dapat menjadikan masyarakat yang lebih baik, baik materil maupun spiritual.

Sebuah perusahaan perlu memahami pemerintah, seperti memahami arah kebijakan yang diambil pemerintah, dan dampak kegiatan bisnis dan peluang apa yang dapat diambil dari tindakan ynag diambil oleh pemerintah.
1.2.G. Masyarakat umum (Society)
Pihak-pihak yangada kaitanya dengan perusahaan dan yang tidak ada kaitanya dengan perusahaan. Terbagi menjadi 2 yaitu :

Masyarakat yang ke-1 : Masyarakat yang melakukan control atas apa yan dijalankan perusahaan. Apakah kegiatan itu memberikan keuntungan atau sebaliknya. Contohnya LSM Ornop (Organisaisi Non Pemerintah), YLKI. Perusahaan perlu memahami karakteristik masyarakat ini, bagaimana memuaskannya, hingga bagaimana cara untuk mengantisipasi sekiranya suatu saat memperoleh tekanan dari masyarakat akibat kekurangan yang terdapat di perusahaan.

Masyarakat ke-2 : Masyarakat yang tidak terkait dengan kegiatan perusahaan. Perusahaan perlu memahami sebab kelompok ini bisa menjadi tantangan bagi perusahan bisa juga menjadi sasaran untuk memperluas pasar.









BAB II
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
DAN
KEGIATAN BISNIS

1. LINGKUNGAN INTERNASIONAL

Lingkungan yang lebih luas dari Negara yang pada praktiknya memengaryhi kegiatan, terutama jika perusahaan melakukan kegiatan bisnis Internasional, Yaitu transaksi bisnis yang melibatkan lebih dari satu Negara dan lingkungan Internasional ini juga peluang sekaligus ancaman.
Apalagi dengan adanya Globalisasi. Globalisasi pada prinsifnya merupakan sebuah proses untuk menjadikan dunia ini menjadi satu. Konsekuensi logis dari globalisasi, setiap Negara aka lebih mudah untuk berintraksi satu sama lain. Interaksi ini dapat berupa transaksi jual beli yang lebih mudah, termasuk persaingan yang sangat ketat dari dalam maupun dari luar negeri. Contonya Perusahaan makanan McDonald bersaing dengan A & W.
Suatu perusahaan perlu memahami benar factor internasional ini, terutama jika perusahaan tersebut berharap untuk dapat terus bertahan dalam jangka panjang, di mana perubahan ke arah kompetisi global akan semakin dirasakan sebagai sebuah kanyataan yang tidak dapat ditolak.
2. BERBAGAI KEGIATAN BISNIS
2.A. Ekspor- impor
Ekspor (Kegiatan menghasilkan barang dan jasa yang kemudian menjualnya ke Negara lain), Impor (Kegiatan yang mendatangkan/ membeli barang dan jasa dari Negara lain). Banyaknya kendaraan bermerk seperti Toyota, BMW, Mazda,Ford atau Mercedes merupakan aktivitas impor yang dilakukan oleh Negara kita. Sebaliknya adanya pengiriman TKI ke Arab, Malaysia, Singapur, serta adanya kerajinan rotan di Eropa adalah contoh bentuk kegiatan Ekspor oleh Negara kita.
2.B. Lisensi ( Licencing)
Sebuah kesepakatan/ perjanjian dimana perusahaan membolehkan perusahaan lain menggunakan merek, teknologi, hak paten, atau aset lainya. Sebagai konpensasinya, perusahaan yang menggunakan hak perusahaan lian biasanya diharuskan membayar hak lisensi berupa sejumlah uang sebagai kesepakatan yang di buat.
2.C. Partner Strategis ( International Strategic Alliance)
Bentuk kerjasama antara perusahaan secara Internasional untuk dapat melaksanakan bisnis yang saling menguntungkan.

Salah satu spesifik dari partner strategis adalah Joint Ventura (Kerja sama bisnis dimana perusahaa yang berpartner melakukan pembagian kepemilikan dalam menjalankan sebuah bisnis). Contohnya McDonald, KFC dan A & W.

3.C. Investasi langsung ( Direct investment)
Bentuk kegiatan bisnis Internasional di mana sebuah perusahaan membeli sebagian/ keseluruhan asset atau melakukan investasi disebuah perusahaan. Contohnya, Pembelian sebagian saham INDOSAT oleh perusahaan Singapura, FreePort di Papua.
3. FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DALAM BISNIS INTERNASIONAL
3.A. Kontrol dalam Perdagangan Internasional
Antisipasi Negara pada sebuah perusahaan agar tetap berdiri dengan kebijakan-kebijakan. Contoh kebijakan : QUOTA ( pembatasan jumlah barang yang diperjual belikan secara Internasional), TARIFF (Pembebanan pajak kepada setiap barang yang diekspor maupun diimpor).
3.B. Komunitas Ekonomi Internasional
Kelompok yang terdiri dari berbagai Negara yang bersepakat untuk mengurangi kendala-kendala dalam perdagangan Internasional. Contoh NAFTA (Nort American Free Trade Agreement), AFTA ( Asia-Pasifik Free Trade Area), Kesatuan Eropa (European Union).

Adanya komunitas ekoknomi ini akan memberikan kekuatan ekonomi yang sanagt signifikan bagi negara-negara anggota di setiap komunitas tersebut, yaitu dengan adanya kemudahan yang lebih baik dari pada sebelumnya, dan komunitas ini juga menjadi kekuatan dalam menghadapi ekonomi lain diluar kelompok tersebut.
3.C. Perbedaan Budaya Antar Negara
Budaya dalam Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang dianut oleh Organisasi dan membantu anggotanya memahami bagaimana sebenarnya sebuah organisasi bisnis berjalan, dan apa yang penting dan tidak penting bagi Organisasi bisnis dikaitkan dengan lingkungan sekitarnya. Dalam dunia Internasional perusahaan perlu memahami adanya perbedaan disetiap lingkungan, agar dapat memahami yang sebenarnya dianut oleh masyarakat setempat dimana perusahaan berinteraksi dan bagaimana cara beradaptasinya.
BAB III
BUDAYA ORGANISASI DAN KEGIATAN BISNIS

1. PENTINGNYA BUDAYA BAGI ORGANISASI BISNIS
Budaya Organisasi penting sekali untuk dipahami karena banyak pengalaman menunjukan bahwa tenyata budaya organisasi tidak saja berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi bisnis menjalankan kegiatanya sehari-hari, tetapi juga sangat memengaruhi bagaimana kinerja yang dicapai oleh sebuah Organisasi. Contoh : Perusahaan Levi-Strauss kunci suksesnya adalah budaya organisasi yang telah dibangun disebuah bangunan selama kurang lebih 68 tahun. Disebabkan perusahaannya sukses, Perusahaan Levi-Strauss pindah ke gedung 12 lantai, apa yang terjadi ? justru kegiatan perusahaannya menurun, akhirnya pindah ke gedung yang lama. Para Anggota perusahaan menganggap bahwa gedung yang lama membuat mereka lebih nyaman dalam bekerja dan kesanya informal dan dapat melakukan interaksi lebih mudah. Ternyata budaya informal yang dibangun perusahaan Levi-Strauss memegang kunci kesuksesan bisnisnya.
2. FAKTOR PENENTU TERBENTUKNYA BUDAYA ORGANISASI
Budaya Organisasi tebentuk sejak organisasi terbentuk,tumbuh, dan berkembang. Apa yang dirasakan dan dialami oleh setiap perusahaan. Pengalaman ini berupa kesuksesan maupun kegagalan. Keuksesan disebabkan konsep bisnis yang tepat, pendekatan menejemen yang terbaik, sebaliknya kegagalan disebabkan ketidaktepatan konsep bisnis yang dijalankan, manajemen yang buruk dll. Fase-fase inilah pada dasarnya menentukan bagai mana organisasi itu terbentuk dan diyakini, yang kemudian dijadikan konsep norma dan nilai oleh Organisasi.
3. MANAJEMEN BAGI BUDAYA ORGANISASI
Seorang manajer perlu memahami benar budaya Organisasi mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus diubah. Pengetahuan yang sangat pesat, mendorong Perusahaan menyesuaikan dan melakukan perubahan yang terkait dengan budaya Organisasi, jika organisasi berjalan bekerka lambat,tidak tepat waktu, maka dapat dikatakan organisasi tersebut tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan. Maka dari itu para manajer harus tahu persis budaya organisasi apa yang semestinya di bangun dan dipertahankan.

No comments: