Saturday 24 April 2010

HUBUNGAN MANUSIAWI

HUBUNGAN MANUSIAWI

5.1 Hubungan manusiawi
Hubungan mansiawi termasuk dalam ranah komunikasi antar persona (interpersonal communication) kerana “interaksi antar manusia terjadi antara dua orang atau lebih dan berlangsung secara dialogis”. Hubungan manusia termasuk dalam konteks komunikasi karena dalam hubungan manusia itu bersifat action oriented, dan mengandung kegiatan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Edward C. Lindeman bahwa hubungan manusiawi adalah “komunikasi antarpersona untuk m,embuat orang lain mengerti dan menaruh simpati”, kemudian William James seorang ahli ilmu jiwa dari Harvard University mengatakan bahwa “Tiap manusia dalam hati kecilnya ingin dihargai dan dihormati, orang akan menaruh simpati jika dirinya dihargai”.
Beberapa Hasil penelitian mengatakan bahwa keinginan pribadi menunjukan “manusia ingin diperlakukan sebagai Human being (manusia) dengan respect (kehormatan) dan dignity (penghargaan). Hubungan manusia dalam arti sempit merupakan “interaksi dalam situasi tertentu dan dalam ruang lingkup tertentu pula dengan orang-orang yang berada dalam ruang lingkup tertentu juga”.
Apabila dikaitkan dengan pemerintahan yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap kelangsungan hudup masyarakatnya, maka hubungan manusiawi adalah interaksi orang yang mengarah pada visi pemerintahan dan suasana kerja yang mampu memotivasi mereka untuk mampu bekerja secara produktif dengan perasaan puas, baik secara ekonomis, psikologis maupun secara sosial.
Secara etimologis “hubungan manusiawi” merupakan peng-Indonesiaan dari kata Human Relation atau dapat diterjemahkan menjadi interaksi manusia atau hubungan manusia, namun ditinjau dari sisi makna keduanya mengalami perbedaan. Hubungan manusiawi memberi kecenderungan kepada bentuk interaksi manusia yang lebih mengedepankan harkat dan martabat manusia seutuhnya, sementara hubungan manusia lebih dirtikan dalam bentuk hubungan manusia dalam mengembangkan aktivitas dan kehidupan kesehariannya, seperti hubungan sosial, hubungan ekonomi, hubungan kerja Dll.
Human Relation adalah suatu interaksi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain yang mendapatkan adanya saling pengertian, kesadaran dan kepuasan psikologis. Menurut Uchjana pengertian human relation dalam arti sempit mencakup interaksi seseorang dengan orang lain dalam hubungan kerja dan dalam organisasi. Pengertian human relation dalam arti luas mencakup interaksi antgara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam segala bidang kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.

5.2 Manusia sebagai Pelaku Komunikasi
Serumit apapun komunikasi antar manusia tetap mengandung unsur tujuan yakni mengubah sikap, opini, perilaku, kepercayaan bahkan ideologi. Onong Uchjana menerangkan bahwa “manusia adalah mahluk yang nerakal budi“. Lebih lanjut Aristoteles menyatakan bahwa:
“Di alam ini ada tiga jenis mahkluk dengan roh yang tingkatannya bertingkat-tingkat, yang paling rendah tingkatannya adalah anima vegetativa atau roh vegetatif yang dimiliki tuimbuh-tumbuhan, dengan fungsinya terbatas pada makan, tumbuh menjadi besar dan berkembang biak. Di atas roh anima vegetative tersebut ada anima sensitiva atau roh sensitif yang dimiliki binatang sehingga binatang memiliki dua anima yaitu anima vegetaiva dan anima sensitiva karena selain menjadi besar dan berkembang biak juga mempunyai perasaan, naluri, nafsu sehingga mampu mengamati bergerak dan bertindak. Yang paling tinggi dan mulia adalah mahkluk yang disebut Anima intelektiva atau roh intelek yang hanya dimiliki manusia”.
Roh adalah penyebab hidup dan roh harus dibedakan dari rohani atau jiwa. Dalam bahasa latin anima adalah sesuatu yang menyebabkan jasad hidup. Jadi roh bukan penyebab kesadaran, hal itu tampak pada saat seseorang sedang tidur ia tidak sadar akan dirinya dan alam sekitarnya. Tapi walaupun demikian tidak disebut mati karena manusia tidur menyebabkan kesadarannya tidak berfungsi. Jika kita melakukan sesuatu kepada orang yang sedang tidur dia tidak sadar akan dirinya dan alam sekitarnya
5.3 Pikiran sebagai Isi Pesan Komunikasi
Berbicara tentang isi pesan komunikasi adalah pikiran, adakalanya juga perasaan, namun semua itu hanya merupakan pengaruh saja. Bahasa dalam komunikasi lebih mampu memberikan makna kepada kehidupan manusia baik secara konkrit maupun konsep yang abstrak. Bahasa melekat pada pikiran sehingga tidak mungkin bahasa bisa dilepas dari pikiran artinya orang berfikir dengan bahasa. Berfikir menggunakan fikiran dapat diidentifikasikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari arti dari realitas kehidupan
Ada dua aspek penting dalam dalam fungsi berfikir pada diri manusia yaitu:
1. Wissen yaitu mengetahui
2. Verstehen mengerti/memahami secara mendalam

No comments: